Tag: Allah
Hidup Sesuai Aturan Allah
Bukan hidup yg semau kita, tapi Harus semau Allah •••
Hidup yang berkembang dalam Ketaatan dan bersandar Hanya kepada Allah •••
.
Allah ga Pernah bikin Hidup kita Ribet, tapi kitanya sendiri yang bikin seolah Hidup ini rumit karena menjalankan Hidup ga pake Aturan Allah dan mencari solusi dari tiap ujian yg datang ga pake cara yg di anjurkan dalam Islam •••
.
Bahkan dalam Al Quran jelas “Jadikan Sabar dan Shalat sebagai Penolong” ,
Ga usah ribet, ga usah pusing, bersandar sama Allah, sabar aja •••
Shalat lah yng khusyu, nanti di tolong Allah dari jalan yg mgkin kita ga sangka²,
tau² selesai aja Masalahnya,
ada aja jalan keluarnya dr Allah •••
See? betapa simplenya Allah menginginkan kita dalam Memecahkan Masalah
Senang Bertemu Dengan Allah
Sombong Yang Disukai Allah

Agama Bapak Kalian Ibrahim

Jangan Mengganggu Anak-Anak
Berpegang Pada Tali Agama Allah
Bersatu dan Jangan Berpecah-belah
—–
Allah Ta’ala berfirman,
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara. (QS Ali Imran:103)
Sesungguhnya, agama kita mengajarkan segala kebaikan yang dibutuhkan umat manusia. Sedangkan persatuan umat Islam merupakan salah satu prinsip terbesar agama ini. Maka sudah pasti terdapat cara mengobati penyakit perpecahan umat yang sudah berabad-abad lamanya menggerogoti tubuh ini!
Berikut diantara langkah menuju persatuan umat Islam yang didambakan.
Pertama. Memutuskan Perkara Dengan Al Kitab dan As Sunnah.
Kedua. Menetapi jalan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dan meninggalkan seluruh bid’ah agama; mengikuti Sunnah Rasulullah ﷺ, mengikuti Sunnah dan pemahaman sahabat terhadap agama ini.
Ketiga. Ikhlas dan memurnikan mutaba’ah.
Keempat. Menuntut ilmu syar’i dan mendalami agama dari ahlinya.
Demikianlah sebagian langkah untuk merajut persatuan. Semoga Allah memperbaiki keadaan kaum muslimin dan mengembalikan kemuliaan mereka.
*****
Jangan Pernah Menyekutukan Allah
Syaikh ‘Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim Al-Hambali An-Najdi rahimahullah menyatakan bahwa Allah tidaklah ridha ada yang menjadikan sekutu bagi Allah dalam ibadah, tidak dengan malaikat yang dekat dengan-Nya, tidak pula dengan nabi yang diutus, lebih-lebih pada makhluk lainnya. Jika Allah tidak ridha disekutukan dengan malaikat dan nabi tersebut padahal keduanya adalah makhluk yang mulia, maka tentu selain keduanya tidak pantas untuk disekutukan. Ibadah hanya boleh ditujukan kepada Allah semata. Allah itu bersendirian dalam hal mencipta, memberi rezeki, dan mengatur jagat raya, maka Dia yang berhak ditujukan ibadah daripada selain-Nya. (Hasyiyah Tsalatsah Al-Ushul, hlm. 18).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Syaikh Ibnu Qasim rahimahullah menyatakan bahwa yang dimaksud masjid adalah tempat yang digunakan untuk shalat, beribadah kepada Allah, dan dzikir kepada-Nya. Juga yang dimaksud dengan masjid adalah anggota sujud. Sedangkan kalimat “maka janganlah kamu berdoa”, ini adalah larangan umum kepada seluruh makhluk dari manusia dan jin agar tidak berbuat syirik kepada Allah. Dalam ayat ada kata “ahadan” yang merupakan bentuk nakirah (dalam istilah Bahasa Arab), maka siapa saja tidak boleh dijadikan sekutu bagi Allah, baik itu yang ditujukan ibadah adalah berhala, wali, pohon, kubur, jin, atau selainnya. Berdoa kepada selain Allah adalah bentuk syirik akbar. Syirik akbar ini adalah dosa yang tidak bisa dimaafkan (jika dibawa mati), baru dimaafkan ketika bertaubat semasa hidup. (Hasyiyah Tsalatsah Al-Ushul, hlm. 18).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa’: 48).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Semoga bermanfaat 🙂
Kita Sangat Butuh Pada Allah
Luasnya Rahmat Allah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau seandainya seorang mukmin mengetahui segala bentuk hukuman yang ada di sisi Allah niscaya tidak akan ada seorang pun yang masih berhasrat untuk mendapatkan surga-Nya. Dan kalau seandainya seorang kafir mengetahui segala bentuk rahmat yang ada di sisi Allah niscaya tidak akan ada seorang pun yang berputus asa untuk meraih surga-Nya.” (HR. Bukhari no. 6469 dan Muslim no. 2755).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dari Abu Musa radhiyallahu ’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di siang hari, dan Allah membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di malam hari, sampai tiba saatnya matahari terbit dari arah tenggelamnya.” (HR. Muslim no. 2759).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Saudaraku, kalau rahmat Allah sedemikian luas, maka janganlah kita berputus asa dari menggapainya. Namun, hal itu bukan berarti kita boleh merasa aman dari siksaan-Nya, karena tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah kecuali orang-orang yang merugi.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.





