Uncategorized

Benarkah Rasulullah Pernah Melihat Allah?

Benarkah Rasulullah Pernah Melihat Allah?
Yuk simak jawabannya, melalui hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari. Dari Aisyah Radliallahu ‘Anha
Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Waki’ dari Ismail bin Abu Khalid dari ‘Amir dari Masruq dia berkata; Aku bertanya kepada ‘Aisyah radliallahu ‘anha wahai Ibu,
Apakah benar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melihat Rabbnya?

Aisyah menjawab; Sungguh rambutku berdiri (karena kaget) atas apa yang kamu katakan. Tiga perkara yang barang siapa mengatakannya kepadamu, maka sungguh ia telah berdusta.
Barang siapa mengatakan kepadamu bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melihat Rabbnya, maka ia telah berdusta. Lalu Aisyah membaca ayat; Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Al An’am: 103).

Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir. (As Syura: 51).
Dan barang siapa yang mengatakan kepadamu bahwa beliau mengetahui apa yang akan terjadi pada hari esok maka ia telah berdusta. Lalu Aisyah membaca ayat; Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. (Luqman: 34).
Dan barang siapa yang mengatakan kepadamu bahwa beliau menyembunyikan sesuatu, maka ia telah berdusta. Lalu Aisyah membaca ayat; Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. (Al Maidah; 67).

Hanya saja beliau pernah melihat bentuk Jibril dua kali.
√ Hadits Bukhari
Shahih
Uncategorized

Hidup Sesuai Aturan Allah

Hiduplah seperti sebagaimana Allah menginginkan kita Hidup •••
Bukan hidup yg semau kita, tapi Harus semau Allah •••
Hidup yang berkembang dalam Ketaatan dan bersandar Hanya kepada Allah •••
.
Allah ga Pernah bikin Hidup kita Ribet, tapi kitanya sendiri yang bikin seolah Hidup ini rumit karena menjalankan Hidup ga pake Aturan Allah dan mencari solusi dari tiap ujian yg datang ga pake cara yg di anjurkan dalam Islam •••
.
Bahkan dalam Al Quran jelas “Jadikan Sabar dan Shalat sebagai Penolong” ,
Ga usah ribet, ga usah pusing, bersandar sama Allah, sabar aja •••
Shalat lah yng khusyu, nanti di tolong Allah dari jalan yg mgkin kita ga sangka²,
tau² selesai aja Masalahnya,
ada aja jalan keluarnya dr Allah •••
See? betapa simplenya Allah menginginkan kita dalam Memecahkan Masalah 
Hamasah ^^
Uncategorized

Sombong Yang Disukai Allah

Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya diantara cemburu itu ada yang disukai Allah dan ada yang dibenci Allah dan diantara sikap sombong itu ada yang disukai Allah dan ada yang dibenci Allah, cemburu yang disukai Allah adalah cemburu dalam keraguan dan yang dibenci Allah adalah cemburu diluar keraguan, sedangkan sikap sombong yang disukai Allah sombongnya seorang hamba untuk Allah saat perang dan sombong dengan sedekah.”
(HR. Ahmad)
Uncategorized

Agama Bapak Kalian Ibrahim

“Dari mana kamu?” Saya menjawab, saya adalah satu Tanukh. (Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam) bertanya, apakah termasuk orang Islam yang lurus yaitu agama bapak kalian Ibrahim. Saya menjawab, saya adalah utusan suatu kaum, yang beragama dengan suatu agama yang tidak akan saya tinggalkan sehingga saya kembali kepada mereka. Lalu (Nabi Shallallahu’alaihiwasallam) tertawa dan bersabda: “kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” Wahai saudara Tanukh, saya telah menulis suratku kepada Kisra, lalu dia merobeknya dan Alloh akan merobeknya dan merobek kerajaannya. Saya mengirim suratku kepada Najasyi dengan sebuah lembaran, lalu dia membakarnya dan Alloh akan membakarnya dan membakar kerajaannya. Saya telah mengirim kepada temanmu sedang lembaran, lalu dia memegangnya dan orang-orang akan tetap mendapatkan darinya kejelekan walau dalam hidupnya baik. Saya berkata; ini adalah satu dari tiga hal yang dia pesankan kepadaku, lalu saya mengambil satu anak panah dari tempatnya lalu saya tulis dalam kulit pedangku lalu beliau telah menyerahkan lembaran pada seseorang dari sebelah kirinya. Saya bertanya, siapakah orang yang akan membawa surat kalian yang akan membacakan dan kalian? Mereka menjawab, Mu’awiyah. Ternyata dalam surat sahabatku dia mengajakku kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, maka di manakah neraka? 
Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Maha Suci Alloh, di mana malam jika telah datang waktu siang”. (utusan itu) berkata; lalu saya mengambil anak panah dari tempatnya lalu saya menuliskan pada pedangku setelah beliau selesai membaca suratku, beliau bersabda: ” kamu mendapatkan hak, kamu adalah utusan, jika ada pada kami sesuatu yang akan kami berikan kepadamu. kami sedang kehabisan bekal” (utusan itu) berkata; lalu ada seorang laki-laki yang berada pada tengah-tengah mereka memanggilnya. Dia berkata; saya yang akan memberinya hadiah, lalu dia membuka barangnya, ternyata dia membawa perhiasan yang berwarna kuning, lalu dia meletakkannya di pangkuanku, lalu saya bertanya siapakah yang telah memberi hadiah, ada yang mengatakan dia adalah ‘Utsman. Kemudian Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Siapa yang akan memberikan penginapan kepada orang ini?” Lalu ada seorang pemuda dari Anshor yang berkata; saya. Lalu pemuda itu berdiri dan saya berdiri bersamanya sampai ketika saya telah keluar dari kelompok majlis. Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam memanggilku dan berkata; kemari wahai saudara Tanukh, lalu saya menemui panggilanya sehingga saya berdiri dari tempat dudukku yang tadi saya berada di situ. Lalu beliau membuka cara duduk ihtiba’nya (duduk dengan mengumpulkan kedua lututnya ditaruh di depan dada). Lalu beliau bersabda: “Kesinilah, lakukan apa yang kau diperintahkan, lalu saya melihat ke belakang punggungnya, ternyata saya melihat stempel di pundak yang paling atas seperti bekas bekam yang besar”.
(HR. Ahmad: 15100)
Uncategorized

Jangan Mengganggu Anak-Anak

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ‘Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika mengutus pimpinan pasukan, beliau memberi wasiat khusus untuk dirinya untuk bertaqwa kepada Allah dan wasiat kebaikan kepada kaum muslimin yang bersamanya. Beliau bersabda: “Berperanglah dengan nama Allah dan di Jalan Allah, perangilah orang yang kafir, berperanglah dan janganlah melampaui batas, berkhianat, memutilasi dan janganlah membunuh anak-anak.” Dalam hadits ini terdapat kisah. Ia mengatakan; Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abdullah bin Mas’ud, Syaddad bin Aus, Imran bin Hushain, Anas, Samurah, Al Mughirah, Ya’la bin Murrah dan Abu Ayyub. Abu ‘Isa berkata; Hadits Buraidah adalah hadits hasan shahih. Para ulama memakruhkan Al Mutslah.
HR. Tirmidzi
Uncategorized

Berpegang Pada Tali Agama Allah

Bersatu dan Jangan Berpecah-belah
—–
Allah Ta’ala berfirman,

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang  yang bersaudara. (QS Ali Imran:103)

Sesungguhnya, agama kita mengajarkan segala kebaikan yang dibutuhkan umat manusia. Sedangkan persatuan umat Islam merupakan salah satu prinsip terbesar agama ini. Maka sudah pasti terdapat cara mengobati penyakit perpecahan umat yang sudah berabad-abad lamanya menggerogoti tubuh ini!

Berikut diantara langkah menuju persatuan umat Islam yang didambakan.

Pertama. Memutuskan Perkara Dengan Al Kitab dan As Sunnah.

Kedua. Menetapi jalan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dan meninggalkan seluruh bid’ah agama; mengikuti Sunnah Rasulullah ﷺ, mengikuti Sunnah dan pemahaman sahabat terhadap agama ini.

Ketiga. Ikhlas dan memurnikan mutaba’ah.

Keempat. Menuntut ilmu syar’i dan mendalami agama dari ahlinya.

Demikianlah sebagian langkah untuk merajut persatuan. Semoga Allah memperbaiki keadaan kaum muslimin dan mengembalikan kemuliaan mereka.
*****

Uncategorized

Jangan Pernah Menyekutukan Allah

Syaikh ‘Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim Al-Hambali An-Najdi rahimahullah menyatakan bahwa Allah tidaklah ridha ada yang menjadikan sekutu bagi Allah dalam ibadah, tidak dengan malaikat yang dekat dengan-Nya, tidak pula dengan nabi yang diutus, lebih-lebih pada makhluk lainnya. Jika Allah tidak ridha disekutukan dengan malaikat dan nabi tersebut padahal keduanya adalah makhluk yang mulia, maka tentu selain keduanya tidak pantas untuk disekutukan. Ibadah hanya boleh ditujukan kepada Allah semata. Allah itu bersendirian dalam hal mencipta, memberi rezeki, dan mengatur jagat raya, maka Dia yang berhak ditujukan ibadah daripada selain-Nya. (Hasyiyah Tsalatsah Al-Ushul, hlm. 18).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Syaikh Ibnu Qasim rahimahullah menyatakan bahwa yang dimaksud masjid adalah tempat yang digunakan untuk shalat, beribadah kepada Allah, dan dzikir kepada-Nya. Juga yang dimaksud dengan masjid adalah anggota sujud. Sedangkan kalimat “maka janganlah kamu berdoa”, ini adalah larangan umum kepada seluruh makhluk dari manusia dan jin agar tidak berbuat syirik kepada Allah. Dalam ayat ada kata “ahadan” yang merupakan bentuk nakirah (dalam istilah Bahasa Arab), maka siapa saja tidak boleh dijadikan sekutu bagi Allah, baik itu yang ditujukan ibadah adalah berhala, wali, pohon, kubur, jin, atau selainnya. Berdoa kepada selain Allah adalah bentuk syirik akbar. Syirik akbar ini adalah dosa yang tidak bisa dimaafkan (jika dibawa mati), baru dimaafkan ketika bertaubat semasa hidup. (Hasyiyah Tsalatsah Al-Ushul, hlm. 18).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa’: 48).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Semoga bermanfaat 🙂

Uncategorized

Kita Sangat Butuh Pada Allah

Hadits lengkapnya sebagai berikut:
Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allah Ta’ala berfirman: “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezholiman atas diri-Ku dan Aku menjadikan kezholiman itu haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzhalimi. Wahai hamba-Ku, kalian semua sesat kecuali orang yang telah Kami beri petunjuk, maka hendaklah kalian minta petunjuk kepada-Ku, pasti Aku memberinya.
Wahai hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang lapar, kecuali orang yang Aku beri makan, maka hendaklah kalian minta makan kepada-Ku, pasti Aku memberinya. Wahai hamba-Ku, kalian semua asalnya telanjang, kecuali yang telah Aku beri pakaian, maka hendaklah kalian minta pakaian kepada-Ku, pasti Aku memberinya.
Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian.
Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak akan dapat membinasakan-Ku dan kalian tak akan dapat memberikan manfaat kepada-Ku. Wahai hamba-Ku, kalau orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu bertaqwa seperti orang yang paling bertaqwa di antara kalian, tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun. Jika orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu berhati jahat seperti orang yang paling jahat di antara kalian, tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun juga.
Wahai hamba-Ku, jika orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin yang tinggal di bumi ini meminta kepada-Ku, lalu Aku memenuhi seluruh permintaan mereka, tidaklah hal itu mengurangi apa yang ada pada-Ku, kecuali sebagaimana sebatang jarum yang dimasukkan ke laut.
Wahai hamba-Ku, sesungguhnya inilah amal perbuatan kalian. Aku catat semuanya untuk kalian, kemudian Kami akan membalasnya.
Maka barang siapa yang mendapatkan kebaikan, hendaklah bersyukur kepada Allah dan barang siapa mendapatkan selain dari itu, maka janganlah sekali-kali ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri”. (HR. Muslim no. 6737)
Kita hanyalah hamba yang sangat butuh pada-Nya 😭
Uncategorized

Luasnya Rahmat Allah

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau seandainya seorang mukmin mengetahui segala bentuk hukuman yang ada di sisi Allah niscaya tidak akan ada seorang pun yang masih berhasrat untuk mendapatkan surga-Nya. Dan kalau seandainya seorang kafir mengetahui segala bentuk rahmat yang ada di sisi Allah niscaya tidak akan ada seorang pun yang berputus asa untuk meraih surga-Nya.” (HR. Bukhari no. 6469 dan Muslim no. 2755).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dari Abu Musa radhiyallahu ’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di siang hari, dan Allah membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di malam hari, sampai tiba saatnya matahari terbit dari arah tenggelamnya.” (HR. Muslim no. 2759).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Saudaraku, kalau rahmat Allah sedemikian luas, maka janganlah kita berputus asa dari menggapainya.  Namun, hal itu bukan berarti kita boleh merasa aman dari siksaan-Nya, karena tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah kecuali orang-orang yang merugi.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.