Tag: Azab
Azab Untuk Yang Suka Mengolok-olok Agama Islam
Azab Penyanyi Seksi Dan Peminum Alkohol
Azab Bagi Kaum Yang Durhaka
Azab Di Dunia Dan Akhirat
Doa Minta Penjagaan Dari Azab Neraka
Doa Minta Penjagaan Dari Azab Neraka
اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِيالدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Allâh, wahai Rabb kami! Berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, serta jagalah kami dari adzab api neraka.
Anas bin Malik Radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa doa ini yang paling sering dipanjatkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . [Muttafaq alaih].
Doa ini meski ringkas dan mudah dihafal namun dia menghimpun segala kebaikan dunia dan akhirat.
Ucapan Wahai Rabb kami : Dalam seruan ini terkandung pengakuan akan rubûbiyyah Allâh, yang mengharuskan seseorang mentauhidkan-Nya dalam ibadah dan mengikhlaskan agama untuk-Nya semata.
Ucapan Berikanlah kepada kami kebaikan di dunia. Ini meliputi semua harapan yang baik bagi hamba di dunia; mencakup keselamatan, rezeki yang menyejahterakan, anak yang menjadi penyejuk mata, ilmu yang berguna, amal shalih, dan lain-lain yang di dambakan setiap hamba. Dan ini semua bisa menjadi penafsiran dari kata hasanah (kebaikan).
Dan kebaikan di akhirat : Ini mencakup banyak hal, yaitu masuk surga dan segala yang mengiringinya. Dan nikmat yang paling agung adalah melihat Wajah Allâh di surga an-Nai’im. Seperti firman-Nya.
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ
“ Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (yaitu melihat Wajah-Nya)”. [ Yunus /10: 26]
Jagalah kami dari siksa neraka : Ini adalah doa agar diselamatkan dari api neraka. Ini mencakup permohonan kepada Allâh agar dijauhkan dari sebab-sebab masuk neraka, seperti menerjang hal yang diharamkan dan dosa.
Dalam Shahih Muslim, Anas berkata, bahwa bila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak berdoa sesuatu, beliau berdoa dengan doa ini. Artinya apa yang menjadi hajat beliau diungkapkan dengan doa ini. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berdoa dengan doa ini tatkala berada di antara rukun Yamani dan Hajar Aswad.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pun pernah menjenguk seseorang yang telah kepayahan karena sakit, hingga seperti anak burung (saking kurusnya). Ketika Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya apakah ia ada berdoa sesuatu atau memohon sesuatu kepada Allâh? Ia menjawab, bahwa iaberdoa : Ya Allâh, bila Engkau hendak menhukumku di akhirat, maka segerakan saja hukumanku di dunia. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihiwa sallam pun bersabda : “Engkau tak akan kuasa menanggungnya. Mengapakah engkau tidak berdoa dengan doa … lalu beliau menyebutkan doa di atas. Lalu beliau mendoakannya, dan Allâh pun menyembuhkannya (dalam riwayat lain, orang tersebut berdoa dengannya). [HR.Muslim]
Anas pun ketika diminta doa, beliau berdoa dengan doa ini, ketika minta ditambahkan lagi doanya, beliau berdoa pula dengan doa serupa.
Maka sungguh, ini adalah doa yang sangat agung, sudah sepantasnya setiap muslim memperbanyak doa ini dan terus memanjatkannya.
Tafsir Surat Al-Lahab Dan Terjemahan
Surat Al-Lahab (Gejolak Api/ Sabut)
5 Ayat • Surat ke 111 • Makkiyah
Surat Al-Lahab Ayat 1
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ
1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
Tafsir: (Binasalah) atau merugilah (kedua tangan Abu Lahab) maksudnya diri Abu Lahab; di sini diungkapkan dengan memakai kata-kata kedua tangan sebagai ungkapan Majaz, karena sesungguhnya kebanyakan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia itu dikerjakan dengan kedua tangannya; Jumlah kalimat ini mengandung makna doa (dan sesungguhnya dia binasa) artinya dia benar-benar merugi. Kalimat ayat ini adalah kalimat berita; perihalnya sama dengan perkataan mereka: Ahlakahullaahu Waqad Halaka, yang artinya: “Semoga Allah membinasakannya; dan sungguh dia benar-benar binasa.” Ketika Nabi saw. menakut-nakutinya dengan azab, ia berkata, “Jika apa yang telah dikatakan oleh anak saudaraku itu benar, maka sesungguhnya aku akan menebus diriku dari azab itu dengan harta benda dan anak-anakku.” Lalu turunlah ayat selanjutnya, yaitu:
Surat Al-Lahab Ayat 2
مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
Tafsir: (Tidaklah berfaedah kepadanya harta benda dan apa yang ia usahakan) maksudnya apa yang telah diusahakannya itu, yakni anak-anaknya. Lafal Aghnaa di sini bermakna Yughnii, artinya tidak akan berfaedah kepadanya harta dan anak-anaknya.
Surat Al-Lahab Ayat 3
سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
Tafsir: (Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak) yang besar nyalanya; kata-kata ini pun dijadikan pula sebagai julukan namanya, karena ia mempunyai muka yang berbinar-binar memancarkan sinar merah api.
Surat Al-Lahab Ayat 4
وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ
4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.
Tafsir: (Dan begitu pula istrinya) lafal ini di’athafkan kepada Dhamir yang terkandung di dalam lafal Yashlaa, hal ini diperbolehkan karena di antara keduanya terdapat pemisah, yaitu Maf’ul dan sifatnya; yang dimaksud adalah Umu Jamil (pembawa) dapat dibaca Hammalaatun dan Hammaalatan (kayu bakar) yaitu duri dan kayu Sa’dan yang banyak durinya, kemudian kayu dan duri itu ia taruh di tengah jalan tempat Nabi saw. lewat.
Surat Al-Lahab Ayat 5
فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ
5. Yang di lehernya ada tali dari sabut.
Tafsir: (Yang di lehernya) atau pada lehernya (ada tali dari sabut) yakni pintalan dari sabut; Jumlah ayat ini berkedudukan menjadi Haal atau kata keterangan dari lafal Hammaalatal Hathab yang merupakan sifat dari istri Abu Lahab. Atau kalimat ayat ini dapat dianggap sebagai Khabar dari Mubtada yang tidak disebutkan.




