Tag: kiamat
Janji Hari Kiamat
30 Dajjal Pendusta
Tanda Kiamat Matahari Terbit Dari Barat
Hari Kiamat Menuntut
Hari Kiamat adalah hari yang besar. Hari dimana orang taat dan pelaku maksiat keduanya menyesal. Mereka yang taat menyesal, kenapa dulu tidak beramal lebih banyak dari apa yang telah dilakui. Pelaku maksiat, sesal mereka adalah sesal yang tak terperi. ‘Sekiranya kami dulu mendengarkan dan merenungi, tentu kami tidak menjadi penghuni neraka ini’, kata mereka.
Ada sebuah kisah, yang mengingatkan kita akan besarnya pertanggung-jawaban di hari Kiamat. Kisah tersebut tentang sahabat Nabi ﷺ yang bernama Abu Darda radhiallahu ‘anhu dengan seekor ontanya.
Abu Darda memiliki seekor onta yang ia beri nama Damun. Tidak pernah ia letakkan suatu barang yang tidak mampu dibawa oleh onta itu. Apabila ada seorang yang meminjam si onta, Abu Darda berpesan, ‘Engkau hanya boleh membawa barang ini dan ini padanya, karena ia tidak mampu membawa yang lebih banyak dari itu’.
Ketika serasa ajal hendak datang menjemputnya, Abu Darda memandang ontanya kemudian berkata, “Wahai Damun, jangan kau musuhi aku esok di hadapan Rabbku”, jangan kau tuntut aku pada hari Kiamat kelak di hadapan Rabbku wahai Damun, begitu kiranya kata Abu Darda. “Karena demi Allah, aku tidak pernah membebankan kepadamu kecuali yang engkau sanggupi”, tutupnya.
Semoga Allah ﷻ meridhai Abu Darda, dan mengampuni kesalahannya.
Tentu kita teringat akan diri kita. Suami akan teringat kepada istrinya, dan istri merenungkan adakah kata yang telah membebankan suami.
Adakah kita sebagai suami memberi beban yang tidak mampu diemban istri?
Adakah kita sebagai istri menuntut sesuatu yang terasa berat bagi suami?
Adakah kita mengusahakan sesuatu di dunia ini, yang nanti kita akan menyesali “Seandainya dulu aku tidak melakukan hal ini…”
Abu Darda radhiallahu ‘anhu, seorang yang shaleh, menghisab dirinya atas ontanya, tentu kita lebih layak lagi berkaca dan mengoreksi diri.
Wahai Damun, jangan kau musuhi aku esok di hadapan Rabbku. Karena demi Allah, aku tidak pernah membebankan kepadamu kecuali yang engkau sanggupi.
Tuntutan Dihari Kiamat
Hari Kiamat adalah hari yang besar. Hari dimana orang taat dan pelaku maksiat keduanya menyesal. Mereka yang taat menyesal, kenapa dulu tidak beramal lebih banyak dari apa yang telah dilakui. Pelaku maksiat, sesal mereka adalah sesal yang tak terperi. ‘Sekiranya kami dulu mendengarkan dan merenungi, tentu kami tidak menjadi penghuni neraka ini’, kata mereka.
Ada sebuah kisah, yang mengingatkan kita akan besarnya pertanggung-jawaban di hari Kiamat. Kisah tersebut tentang sahabat Nabi ﷺ yang bernama Abu Darda radhiallahu ‘anhu dengan seekor ontanya.
Abu Darda memiliki seekor onta yang ia beri nama Damun. Tidak pernah ia letakkan suatu barang yang tidak mampu dibawa oleh onta itu. Apabila ada seorang yang meminjam si onta, Abu Darda berpesan, ‘Engkau hanya boleh membawa barang ini dan ini padanya, karena ia tidak mampu membawa yang lebih banyak dari itu’.
Ketika serasa ajal hendak datang menjemputnya, Abu Darda memandang ontanya kemudian berkata, “Wahai Damun, jangan kau musuhi aku esok di hadapan Rabbku”, jangan kau tuntut aku pada hari Kiamat kelak di hadapan Rabbku wahai Damun, begitu kiranya kata Abu Darda. “Karena demi Allah, aku tidak pernah membebankan kepadamu kecuali yang engkau sanggupi”, tutupnya.
Semoga Allah ﷻ meridhai Abu Darda, dan mengampuni kesalahannya.
Tentu kita teringat akan diri kita. Suami akan teringat kepada istrinya, dan istri merenungkan adakah kata yang telah membebankan suami.
Adakah kita sebagai suami memberi beban yang tidak mampu diemban istri?
Adakah kita sebagai istri menuntut sesuatu yang terasa berat bagi suami?
Adakah kita mengusahakan sesuatu di dunia ini, yang nanti kita akan menyesali “Seandainya dulu aku tidak melakukan hal ini…”
Abu Darda radhiallahu ‘anhu, seorang yang shaleh, menghisab dirinya atas ontanya, tentu kita lebih layak lagi berkaca dan mengoreksi diri.
Wahai Damun, jangan kau musuhi aku esok di hadapan Rabbku. Karena demi Allah, aku tidak pernah membebankan kepadamu kecuali yang engkau sanggupi.
Tafsir Surat Al-Qariah Dan Terjemahan
Surat Al-Qari’ah (Hari Kiamat)
11 Ayat • Surat ke 101 • Makkiyah
Surat Al-Qari’ah Ayat 1
الْقَارِعَةُ
1. Hari Kiamat,
Tafsir: (Hari kiamat) dinamakan Al-Qaari’ah karena kengerian-kengerian yang terjadi di dalamnya sangat menggentarkan kalbu.
Surat Al-Qari’ah Ayat 2
مَا الْقَارِعَةُ
2. apakah hari Kiamat itu?
Tafsir: (Apakah hari kiamat itu?) ungkapan ini menggambarkan tentang kengeriannya; ayat yang pertama dan ayat yang kedua merupakan Mubtada dan Khabarnya.
Surat Al-Qari’ah Ayat 3
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ
3. Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
Tafsir: (Tahukah kamu) atau apakah kamu tahu (apakah hari kiamat itu?) ungkapan ayat ini menambah kengerian yang terdapat di hari kiamat. Lafal Maa yang pertama adalah Mubtada sedangkan lafal sesudahnya yaitu lafal Adraaka merupakan Khabarnya; dan Maa yang kedua berikut Khabarnya berkedudukan sebagai Maf’ul kedua dari lafal Adraa.
Surat Al-Qari’ah Ayat 4
يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ
4. Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
Tafsir: (Pada hari itu) dinashabkan oleh lafal yang disimpulkan dari pengertian yang terkandung di dalam lafal Al-Qaari’ah yakni lafal Taqra’u, artinya pada hari yang menggentarkan itu (manusia adalah seperti anai-anai yang dihambur-hamburkan) atau seakan-akan belalang-belalang yang dihambur-hamburkan; sebagian di antaranya terbang beriring-iringan dengan yang lainnya secara semrawut. Demikian itu karena mereka dalam keadaan kebingungan, hal ini terus berlangsung hingga mereka dipanggil untuk menjalani perhitungan amal perbuatan.
Surat Al-Qari’ah Ayat 5
وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ
5. dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Tafsir: (Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan) atau bagaikan wool yang terhambur-hamburkan, karena ringannya, sehingga jatuh kembali rata dengan tanah.
Surat Al-Qari’ah Ayat 6
فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ
6. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
Tafsir: (Dan adapun orang yang berat timbangannya) artinya amal kebaikannya lebih berat daripada amal keburukannya.
Surat Al-Qari’ah Ayat 7
فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ
7. maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
Tafsir: (Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan) yaitu berada di dalam surga; atau dengan kata lain kehidupan yang diterimanya itu sangat memuaskannya.
Surat Al-Qari’ah Ayat 8
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ
8. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
Tafsir: (Dan adapun orang yang ringan timbangannya) artinya amal keburukannya lebih berat daripada amal kebaikannya.
Surat Al-Qari’ah Ayat 9
فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ
9. maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Tafsir: (Maka tempat kembalinya) yaitu tempat tinggalnya (adalah neraka Haawiyah.)
Surat Al-Qari’ah Ayat 10
وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ
10. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
Tafsir: (Dan tahukah kamu, apakah Haawiyah itu?) atau apakah neraka Haawiyah itu?
Surat Al-Qari’ah Ayat 11
نَارٌ حَامِيَةٌ
11. (Yaitu) api yang sangat panas.
Tafsir: Neraka Haawiyah itu adalah (api yang sangat panas) yang panasnya luar biasa; huruf Ha yang terdapat pada lafal Hiyah adalah Ha Sakat, baik dalam keadaan Washal ataupun Waqaf tetap dibaca. Tetapi menurut suatu qiraat tidak dibaca bila dalam keadaan Washal.
Tafsir Surat Az-Zalzalah Dan Terjemahan
Surat Az-Zalzalah (Kegoncangan)
8 Ayat • Surat ke 99 • Madaniyah
Surat Az-Zalzalah Ayat 1
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا
1. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
Tafsir: (Apabila bumi diguncangkan) yaitu mengalami gempa di saat hari kiamat tiba (dengan guncangannya) yang amat dahsyat sesuai dengan bentuknya yang besar.
Surat Az-Zalzalah Ayat 2
وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا
2. dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
Tafsir: (Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban beratnya) berupa semua perbendaharaan yang dikandungnya termasuk orang-orang mati, kemudian semuanya itu dicampakkan ke permukaannya.
Surat Az-Zalzalah Ayat 3
وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا
3. dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”,
Tafsir: (Dan manusia bertanya) yakni orang yang ingkar kepada adanya hari berbangkit (“Mengapa bumi jadi begini?”) ia mengatakan demikian dengan nada ingkar kepada kenyataan yang sedang mereka alami ketika itu, yaitu keadaan menjelang hari kiamat.
Surat Az-Zalzalah Ayat 4
يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا
4. pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
Tafsir: (Pada hari itu) menjadi Badal dari lafal Idzaa berikut Jawabnya (bumi menceritakan beritanya) yaitu menceritakan semua amal perbuatan yang telah dilakukan di atas permukaannya, amal baik dan amal buruk.
Surat Az-Zalzalah Ayat 5
بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا
5. karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
Tafsir: (Karena sesungguhnya) hal itu terjadi disebabkan karena (Rabbmu telah memerintahkan kepadanya) yang demikian itu. Di dalam sebuah hadis disebutkan, “Setiap hamba laki-laki dan perempuan menyaksikan (pada hari itu) semua amal perbuatan yang telah dilakukannya di muka bumi.”
Surat Az-Zalzalah Ayat 6
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ
6. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka,
Tafsir: (Pada hari itu manusia keluar) maksudnya mereka berangkat meninggalkan tempat penghisaban (dalam keadaan yang bermacam-macam) yakni terpisah-pisah; ada yang mengambil jalan ke kanan yaitu menuju ke surga dan ada yang mengambil jalan ke kiri yaitu menuju ke neraka (supaya diperlihatkan kepada mereka pekerjaan mereka) maksudnya balasan amal perbuatan mereka, berupa surga atau neraka.
Surat Az-Zalzalah Ayat 7
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Tafsir: (Maka barang siapa yang mengerjakan seberat zarah) atau seberat semut yang paling kecil (kebaikan, niscaya dia akan melihatnya) melihat pahalanya.
Surat Az-Zalzalah Ayat 8
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
8. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
Tafsir: (Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihatnya pula) artinya dia pasti akan merasakan balasannya.
Tafsir Surat Al-Haqqah Dan Terjemahan
Surat Al-Haqqah (Hari kiamat)
52 Ayat • Surat ke 69 • Makkiyah
Surat Al-Haqqah Ayat 1
الْحَاقَّةُ
1. Hari kiamat,
Surat Al-Haqqah Ayat 2
مَا الْحَاقَّةُ
2. apakah hari kiamat itu?
Surat Al-Haqqah Ayat 3
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحَاقَّةُ
3. Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
Surat Al-Haqqah Ayat 4
كَذَّبَتْ ثَمُودُ وَعَادٌ بِالْقَارِعَةِ
4. Kaum Tsamud dan ‘Aad telah mendustakan hari kiamat.
Surat Al-Haqqah Ayat 5
فَأَمَّا ثَمُودُ فَأُهْلِكُوا بِالطَّاغِيَةِ
5. Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa.
Surat Al-Haqqah Ayat 6
وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ
6. Adapun kaum ‘Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang,
Surat Al-Haqqah Ayat 7
سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَىٰ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ
7. yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum ‘Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk).
Surat Al-Haqqah Ayat 8
فَهَلْ تَرَىٰ لَهُمْ مِنْ بَاقِيَةٍ
8. Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka.
Surat Al-Haqqah Ayat 9
وَجَاءَ فِرْعَوْنُ وَمَنْ قَبْلَهُ وَالْمُؤْتَفِكَاتُ بِالْخَاطِئَةِ
9. Dan telah datang Fir’aun dan orang-orang yang sebelumnya dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkir balikkan karena kesalahan yang besar.
Surat Al-Haqqah Ayat 10
فَعَصَوْا رَسُولَ رَبِّهِمْ فَأَخَذَهُمْ أَخْذَةً رَابِيَةً
10. Maka (masing-masing) mereka mendurhakai rasul Tuhan mereka, lalu Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras.
Surat Al-Haqqah Ayat 11
إِنَّا لَمَّا طَغَى الْمَاءُ حَمَلْنَاكُمْ فِي الْجَارِيَةِ
11. Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu, ke dalam bahtera,
Surat Al-Haqqah Ayat 12
لِنَجْعَلَهَا لَكُمْ تَذْكِرَةً وَتَعِيَهَا أُذُنٌ وَاعِيَةٌ
12. agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.
Surat Al-Haqqah Ayat 13
فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ
13. Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup
Surat Al-Haqqah Ayat 14
وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً
14. dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur.
Surat Al-Haqqah Ayat 15
فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ
15. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat,
Surat Al-Haqqah Ayat 16
وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ
16. dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah.
Surat Al-Haqqah Ayat 17
وَالْمَلَكُ عَلَىٰ أَرْجَائِهَا ۚ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
17. Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
Surat Al-Haqqah Ayat 18
يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَىٰ مِنْكُمْ خَافِيَةٌ
18. Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).
Surat Al-Haqqah Ayat 19
فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَهْ
19. Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: “Ambillah, bacalah kitabku (ini)”.
Surat Al-Haqqah Ayat 20
إِنِّي ظَنَنْتُ أَنِّي مُلَاقٍ حِسَابِيَهْ
20. Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku.
Surat Al-Haqqah Ayat 21
فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ
21. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai,
Surat Al-Haqqah Ayat 22
فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ
22. dalam surga yang tinggi,
Surat Al-Haqqah Ayat 23
قُطُوفُهَا دَانِيَةٌ
23. buah-buahannya dekat,
Surat Al-Haqqah Ayat 24
كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ
24. (kepada mereka dikatakan): “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu”.
Surat Al-Haqqah Ayat 25
وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ
25. Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).
Surat Al-Haqqah Ayat 26
وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ
26. Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.
Surat Al-Haqqah Ayat 27
يَا لَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَ
27. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.
Surat Al-Haqqah Ayat 28
مَا أَغْنَىٰ عَنِّي مَالِيَهْ ۜ
28. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.
Surat Al-Haqqah Ayat 29
هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ
29. Telah hilang kekuasaanku daripadaku”.
Surat Al-Haqqah Ayat 30
خُذُوهُ فَغُلُّوهُ
30. (Allah berfirman): “Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.
Surat Al-Haqqah Ayat 31
ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ
31. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
Surat Al-Haqqah Ayat 32
ثُمَّ فِي سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُونَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوهُ
32. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.
Surat Al-Haqqah Ayat 33
إِنَّهُ كَانَ لَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ
33. Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar.
Surat Al-Haqqah Ayat 34
وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ
34. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.
Surat Al-Haqqah Ayat 35
فَلَيْسَ لَهُ الْيَوْمَ هَاهُنَا حَمِيمٌ
35. Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini.
Surat Al-Haqqah Ayat 36
وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنْ غِسْلِينٍ
36. Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.
Surat Al-Haqqah Ayat 37
لَا يَأْكُلُهُ إِلَّا الْخَاطِئُونَ
37. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.
Surat Al-Haqqah Ayat 38
فَلَا أُقْسِمُ بِمَا تُبْصِرُونَ
38. Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat.
Surat Al-Haqqah Ayat 39
وَمَا لَا تُبْصِرُونَ
39. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.
Surat Al-Haqqah Ayat 40
إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ
40. Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,
Surat Al-Haqqah Ayat 41
وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍ ۚ قَلِيلًا مَا تُؤْمِنُونَ
41. dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.
Surat Al-Haqqah Ayat 42
وَلَا بِقَوْلِ كَاهِنٍ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
42. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya.
Surat Al-Haqqah Ayat 43
تَنْزِيلٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ
43. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.
Surat Al-Haqqah Ayat 44
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ
44. Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,
Surat Al-Haqqah Ayat 45
لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ
45. niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.
Surat Al-Haqqah Ayat 46
ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ
46. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
Surat Al-Haqqah Ayat 47
فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ
47. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.
Surat Al-Haqqah Ayat 48
وَإِنَّهُ لَتَذْكِرَةٌ لِلْمُتَّقِينَ
48. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
Surat Al-Haqqah Ayat 49
وَإِنَّا لَنَعْلَمُ أَنَّ مِنْكُمْ مُكَذِّبِينَ
49. Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan(nya).
Surat Al-Haqqah Ayat 50
وَإِنَّهُ لَحَسْرَةٌ عَلَى الْكَافِرِينَ
50. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat).
Surat Al-Haqqah Ayat 51
وَإِنَّهُ لَحَقُّ الْيَقِينِ
51. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar kebenaran yang diyakini.
Surat Al-Haqqah Ayat 52
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ
52. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar.
Tafsir Surat Al-Waqiah Dan Terjemahan
Surat Al-Waqi’ah (Hari Kiamat)
96 Ayat • Surat ke 56 • Makkiyah
Surat Al-Waqi’ah Ayat 1
إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ
1. Apabila terjadi hari kiamat,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 2
لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ
2. tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 3
خَافِضَةٌ رَافِعَةٌ
3. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain),
Surat Al-Waqi’ah Ayat 4
إِذَا رُجَّتِ الْأَرْضُ رَجًّا
4. apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 5
وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا
5. dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 6
فَكَانَتْ هَبَاءً مُنْبَثًّا
6. maka jadilah ia debu yang beterbangan,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 7
وَكُنْتُمْ أَزْوَاجًا ثَلَاثَةً
7. dan kamu menjadi tiga golongan.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 8
فَأَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ
8. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 9
وَأَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ
9. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 10
وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ
10. Dan orang-orang yang beriman paling dahulu,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 11
أُولَٰئِكَ الْمُقَرَّبُونَ
11. Those are the ones brought near [to Allah]
Surat Al-Waqi’ah Ayat 12
فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ
12. In the Gardens of Pleasure,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 13
ثُلَّةٌ مِنَ الْأَوَّلِينَ
13. A [large] company of the former peoples
Surat Al-Waqi’ah Ayat 14
وَقَلِيلٌ مِنَ الْآخِرِينَ
14. And a few of the later peoples,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 15
عَلَىٰ سُرُرٍ مَوْضُونَةٍ
15. On thrones woven [with ornament],
Surat Al-Waqi’ah Ayat 16
مُتَّكِئِينَ عَلَيْهَا مُتَقَابِلِينَ
16. Reclining on them, facing each other.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 17
يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُخَلَّدُونَ
17. There will circulate among them young boys made eternal
Surat Al-Waqi’ah Ayat 18
بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ
18. With vessels, pitchers and a cup [of wine] from a flowing spring –
Surat Al-Waqi’ah Ayat 19
لَا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا وَلَا يُنْزِفُونَ
19. No headache will they have therefrom, nor will they be intoxicated –
Surat Al-Waqi’ah Ayat 20
وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ
20. And fruit of what they select
Surah Al-Waaqia Verse 21
وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ
21. dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.
Surah Al-Waaqia Verse 22
وَحُورٌ عِينٌ
22. Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli,
Surah Al-Waaqia Verse 23
كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ
23. laksana mutiara yang tersimpan baik.
Surah Al-Waaqia Verse 24
جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
24. Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.
Surah Al-Waaqia Verse 25
لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا تَأْثِيمًا
25. Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa,
Surah Al-Waaqia Verse 26
إِلَّا قِيلًا سَلَامًا سَلَامًا
26. akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.
Surah Al-Waaqia Verse 27
وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ
27. Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.
Surah Al-Waaqia Verse 28
فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ
28. Berada di antara pohon bidara yang tak berduri,
Surah Al-Waaqia Verse 29
وَطَلْحٍ مَنْضُودٍ
29. dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),
Surah Al-Waaqia Verse 30
وَظِلٍّ مَمْدُودٍ
30. dan naungan yang terbentang luas,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 31
وَمَاءٍ مَسْكُوبٍ
31. dan air yang tercurah,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 32
وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ
32. dan buah-buahan yang banyak,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 33
لَا مَقْطُوعَةٍ وَلَا مَمْنُوعَةٍ
33. yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 34
وَفُرُشٍ مَرْفُوعَةٍ
34. dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 35
إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً
35. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung
Surat Al-Waqi’ah Ayat 36
فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا
36. dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 37
عُرُبًا أَتْرَابًا
37. penuh cinta lagi sebaya umurnya.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 38
لِأَصْحَابِ الْيَمِينِ
38. (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 39
ثُلَّةٌ مِنَ الْأَوَّلِينَ
39. (yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 40
وَثُلَّةٌ مِنَ الْآخِرِينَ
40. dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 41
وَأَصْحَابُ الشِّمَالِ مَا أَصْحَابُ الشِّمَالِ
41. Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?
Surat Al-Waqi’ah Ayat 42
فِي سَمُومٍ وَحَمِيمٍ
42. Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 43
وَظِلٍّ مِنْ يَحْمُومٍ
43. dan dalam naungan asap yang hitam.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 44
لَا بَارِدٍ وَلَا كَرِيمٍ
44. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 45
إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُتْرَفِينَ
45. Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewahan.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 46
وَكَانُوا يُصِرُّونَ عَلَى الْحِنْثِ الْعَظِيمِ
46. Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 47
وَكَانُوا يَقُولُونَ أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ
47. Dan mereka selalu mengatakan: “Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali?
Surat Al-Waqi’ah Ayat 48
أَوَآبَاؤُنَا الْأَوَّلُونَ
48. apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (juga)?”
Surat Al-Waqi’ah Ayat 49
قُلْ إِنَّ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ
49. Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 50
لَمَجْمُوعُونَ إِلَىٰ مِيقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُومٍ
50. benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 51
ثُمَّ إِنَّكُمْ أَيُّهَا الضَّالُّونَ الْمُكَذِّبُونَ
51. Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 52
لَآكِلُونَ مِنْ شَجَرٍ مِنْ زَقُّومٍ
52. benar-benar akan memakan pohon zaqqum,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 53
فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ
53. dan akan memenuhi perutmu dengannya.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 54
فَشَارِبُونَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيمِ
54. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 55
فَشَارِبُونَ شُرْبَ الْهِيمِ
55. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 56
هَٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ الدِّينِ
56. Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan”.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 57
نَحْنُ خَلَقْنَاكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُونَ
57. Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?
Surat Al-Waqi’ah Ayat 58
أَفَرَأَيْتُمْ مَا تُمْنُونَ
58. Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 59
أَأَنْتُمْ تَخْلُقُونَهُ أَمْ نَحْنُ الْخَالِقُونَ
59. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?
Surat Al-Waqi’ah Ayat 60
نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ
60. Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 61
عَلَىٰ أَنْ نُبَدِّلَ أَمْثَالَكُمْ وَنُنْشِئَكُمْ فِي مَا لَا تَعْلَمُونَ
61. untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 62
وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ النَّشْأَةَ الْأُولَىٰ فَلَوْلَا تَذَكَّرُونَ
62. Dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?
Surat Al-Waqi’ah Ayat 63
أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَحْرُثُونَ
63. Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 64
أَأَنْتُمْ تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ الزَّارِعُونَ
64. Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya?
Surat Al-Waqi’ah Ayat 65
لَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَاهُ حُطَامًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُونَ
65. Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan tercengang.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 66
إِنَّا لَمُغْرَمُونَ
66. (Sambil berkata): “Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian”,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 67
بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ
67. bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 68
أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ
68. Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 69
أَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ
69. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?
Surat Al-Waqi’ah Ayat 70
لَوْ نَشَاءُ جَعَلْنَاهُ أُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُونَ
70. Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?
Surat Al-Waqi’ah Ayat 71
أَفَرَأَيْتُمُ النَّارَ الَّتِي تُورُونَ
71. Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu).
Surat Al-Waqi’ah Ayat 72
أَأَنْتُمْ أَنْشَأْتُمْ شَجَرَتَهَا أَمْ نَحْنُ الْمُنْشِئُونَ
72. Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?
Surat Al-Waqi’ah Ayat 73
نَحْنُ جَعَلْنَاهَا تَذْكِرَةً وَمَتَاعًا لِلْمُقْوِينَ
73. Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 74
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ
74. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 75
۞ فَلَا أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ
75. Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 76
وَإِنَّهُ لَقَسَمٌ لَوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ
76. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 77
إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ
77. Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 78
فِي كِتَابٍ مَكْنُونٍ
78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),
Surat Al-Waqi’ah Ayat 79
لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 80
تَنْزِيلٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ
80. Diturunkan dari Rabbil ‘alamiin.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 81
أَفَبِهَٰذَا الْحَدِيثِ أَنْتُمْ مُدْهِنُونَ
81. Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini?
Surat Al-Waqi’ah Ayat 82
وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ
82. kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 83
فَلَوْلَا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ
83. Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 84
وَأَنْتُمْ حِينَئِذٍ تَنْظُرُونَ
84. padahal kamu ketika itu melihat,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 85
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلَٰكِنْ لَا تُبْصِرُونَ
85. dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 86
فَلَوْلَا إِنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ
86. maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?
Surat Al-Waqi’ah Ayat 87
تَرْجِعُونَهَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
87. Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?
Surat Al-Waqi’ah Ayat 88
فَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ
88. adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
Surat Al-Waqi’ah Ayat 89
فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ
89. maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta jannah kenikmatan.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 90
وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ
90. Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 91
فَسَلَامٌ لَكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ
91. maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari golongan kanan.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 92
وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ
92. Dan adapun jika dia termasuk golongan yang mendustakan lagi sesat,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 93
فَنُزُلٌ مِنْ حَمِيمٍ
93. maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,
Surat Al-Waqi’ah Ayat 94
وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ
94. dan dibakar di dalam jahannam.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 95
إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِينِ
95. Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.
Surat Al-Waqi’ah Ayat 96
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ
96. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar.







