Uncategorized

Muslim Jangan Pacaran

Tidak ada pacaran yang aman, mau LDR, mau adik-kakak, mau disetujui ortu, yang sudah dilarang Allah, pasti akan menyebabkan musibah bila masih terus dijalani.

Pacaran itu bukan aktivitas yang bebas nilai, dari segi landasannya sudah maksiat, karena pacaran itu aktivitas lelaki-perempuan yang bukan mahram, berdua-duaan, dan pastinya maksiat.

Kenapa pasti maksiat? Karena lelaki punya fitrah, wanita juga punya fitrah, kalau sudah nikah ya itu malah bagus, tapi bila belum nikah, fitrah itu yang pasti akibatkan zina.

Sering pelaku maksiat merasa dirinya aman, berbeda dari yang lain yang sudah-sudah kejadian, merasa pacarnya berbeda. Padahal ketentuan Allah ya pasti benar, Allah perintah jauhi, malah didekati.

Tidak ada pacaran yang aman, mau LDR, mau adik-kakak, mau disetujui ortu, yang sudah dilarang Allah, pasti akan menyebabkan musibah bila masih terus dijalani.

Yang mudah, bagi wanita, pikirkan akhirnya, dan akhir dari pacaran yang manapun, tetep nggak enak, tetep merugikan, tetep saja dosa, tetep saja mengerikan.

Untuk memudahkan, ini opsi akhir dari pacaran:

Pertama, Putus.

Ini persentase terbanyak, dan apa hasilnya? Kalau nggak diapa-apain, kamu dianggep mantan, bekas, Kalau sudah diapa-apain, kamu bakal sulit nyari lelaki salih lain yang mau menerima fakta itu. Taruhlah kamu sudah tobat, tapi kamu sadar nggak, kamu jual masa depanmu untuk sesuatu yang hanya sesaat. Sedangkan lelakinya? Dia masih punya masa depan terbentang, luas banget

Kedua, Nikah.

Tapi kamu sudah tau, pacarmu dulu berani pegang tanganmu, bisik rayu di telingamu, raba-raba badanmu, padahal belum nikahi kamu. Lalu mengapa dia nggak berani berbuat gitu juga sama wanita lain setelah nikah sama kamu? Coba deh, apa bedanya pacaran sama selingkuh? Sama aja kan? Mikir

Ketiga, Kayak kekinian.

Akhirnya dibunuh, membunuh, atau bunuh diri. Namanya syaitan ya begitu, masuk dari yang kecil, kepada kejahatan-kejahatan besar. Tanya ini pada dirimu, “Kira-kira diantara mereka sadar nggak akhirnta bakal dibunuh dengan kejam? Kalau mereka tahu ada kemungkinan sedikiiiit aja begitu, mereka lanjut pacaran nggak?”.

Nah, sekarang kamu sudah tahu, ada kemungkinan begitu, bahkan BANYAK kemungkinan begitu.

Ngomong-ngomong tentang pelecehan wanita, coba lihat, bagian Islam yang mana yang kurang memuliakanmu duhai Muslimah? Dari perintah menutup aurat sampai menjaga kehormatan diri dengan menjauhkan diri dari lelaki sampai datang masanya?

Islam perintahkan lelaki tundukkan pandangan pada dirimu walau sudah berhijab, pun perintahkan dirimu tundukkan pandangan pada lelaki. Islam pilihkan lelaki jantan itu yang berani datangkan dan taklukkan ayahmu untuk menikahkan dirinya dengan dirimu.

Mengapa kamu nggak kunjung sadar juga? Serius masih mau pacaran padahal sudah tahu opsinya?

 Itu pilihanmu
Tolong sampaikan pada yang lain ya, semua temen-temen kita supaya sadar dan tahu, bahwa masa depan mereka ditunggu oleh kejayaan Islam.

Uncategorized

Kurma

“Saya pernah bertanya kepada Ibnu Umar dan Ibnu Abbas mengenai jual beli barang yang sejenis, dan keduanya menganggap hal itu tidak mengapa. Suatu saat saya duduk di samping Abu Sa’id Al Khudri, lalu saya bertanya mengenai jual beli barang yang sejenis, dia menjawab, “Jika dilebihkan maka hal itu adalah riba.” Kemudian saya mengingkari perkataannya, karena perkataan Ibnu Abbas dan Ibnu Umar (yang menganggap tidak mengapa). Maka Abu Sa’id pun berkata, “Saya tidak akan mengatakan kepadamu melainkan apa yang pernah saya dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Suatu ketika seorang pemilik kebun kurma datang kepada beliau dengan membawa satu sha’ kurma yang berkwalitas, sedangkan kurma beliau sendiri berada di bawah kwalitas kurma tersebut,

Konten Islami Lainnnya:

– Hindari Berkata Kotor
– Perang Melawan Hawa Nafsu
– Jangan Mencari Keburukan Orang
– Komik Islami Tentang Cinta
– Jomblo Halu Kepengen Punya Istri

Selamat Membaca.. Bantu Kami Dengan Donasi.. Dengan Kontak Businessfwj@gmail.com

 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian bertanya: “Dari mana kamu memperoleh kurma ini?” pemilik kebun itu menjawab, “Pada mulanya saya membawa dua sha’ kurma, setelah itu saya tukar satu sha’ kurma tersebut dengan dua sha’ kurma yang saya miliki, karena harga kurma yang bagus ini dipasaran adalah sekian dan kurma yang jelek ini harganya hanya sekian.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya: “Celaka kamu! Kamu telah melakukan riba, apabila kamu menginginkan kurma yang baik ini, maka jualah kurmamu kemudian (uang hasil penjualan kurma tersebut) kamu membeli kurma apa saja yang kamu sukai.” Abu Sa’id berkata, “Dan kurma dengan kurma lebih bisa dikatakan riba daripada perak dengan perak.” Abu Nadlrah berkata, “Setelah itu saya menemui Ibnu Umar dan dia pun melarangku melakukannya, namun saya tidak menemui Ibnu Abbas.” Perawi berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Ash Shahba`, bahwa dia pernah bertanya kepada Ibnu Abbas mengenai hal itu ketika dia di Makkah, dan Ibnu Abbas juga membenci praktek semacam itu.”

(HR. Muslim: 2989)
Uncategorized

Orang Munafik Di Zaman Rasulullah

“Bahwa beberapa orang munafik pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, apabila beliau pergi berperang mereka tidak turut berperang dan merasa bangga dengan duduk-duduknya (nongkrong-nongkrongnya) untuk menyelisihi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah kembali (membawa kemenangan dan harta rampasan perang), mereka mengemukakan alasan mereka masing-masing, mengapa mereka tidak turut berperang dan menguatkan alasannya dengan sumpah.
Kemudian mereka ingin dipuji (seolah-olah merekalah yang pahlawan) padahal mereka tidak berbuat apa-apa. Karena itu turunlah ayat: ‘Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka ingin dipuji terhadap perbuatan yang tidak mereka kerjakan, janganlah kamu mengira bahwa mereka akan terlepas dari siksa…’ (QS Ali Imraan (3):! 88).
(HR. Muslim)

Konten Islami Lainnnya:

– Parno Karena Batuk Corona
– Komik Islami Doa Pejuang Nafkah
– Komik Islami Muslimah Memanah Dan Tahajud
– Komik Islami Hidup Bahagia
– Komik Islami Nasehat Dan Renungan
– Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia Yang Sebenarnya

Selamat Membaca.. Bantu Kami Dengan Donasi.. Dengan Kontak Businessfwj@gmail.com

Uncategorized

Waspada Khawarij

Hafal Alquran, Rajin Beribadah, Tapi Akibat Rusaknya pemahaman Agamanya, maka dia menjadi PEMBUNUH, itulah akibat pemikiran KHAWARIJ

.

Ali bin ABi Thalib gugur sebagai syahid pada waktu subuh tanggal 7 Ramadhan akibat TEBASAN PEDANG salah seorang anggota sekte KHAWARIJ yg bernama Abdurrahman bin Muljam Al Murodi
.
Uniknya sang pembunuh ini melakukan aksinya sambil berkata, “Hukum itu milik Allah, wahai Ali. Bukan milikmu dan para sahabatmu.”
.
.
Tidak berhenti sampai di situ, saat melakukan aksi bejadnya ini Ibnu Muljam juga tidak berhenti mulutnya mengulang-ulang ayat 207 surat Al Baqarah yang artinya
. “Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.”
.
.
Tatkala khalifah Ali bin ABi Thalib akhirnya gugur, Ibnu Muljam pun dieksekusi mati dengan cara diqishas
.
Proses qishasnya pun bisa membuat kita TERCENGANG karena saat tubuhnya telah diikat untuk dipenggal kepalanya, ia masih sempat berpesan kepada algojo yang mendapat tugas melakukan eksekusi
. “Jangan penggal kepalaku sekaligus. Tapi POTONGLAH anggota tubuhku sedikit demi sedikit hingga aku bisa menyaksikan anggota tubuhku disiksa di jalan Allah.”
.
.
Demikianlah keyakinan Ibnu Muljam yang berpendapat bahwa membunuh Ali bin Abi Thalib yang notabennya salah satu sahabat yang dijamin masuk surga, menantu (suami Sayyidah Fathimah) dan saudara sepupu Rasulullah dan ayah dari Hasan dan Husein, dua pemimpin pemuda ahli surga, sebagai tindakan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah
.
Aksi yang dilakukan oleh Ibnu Muljam ini adalah realitas pahit yang kita lihat pada kehidupan ummat Islam sekarang, dimana diantara para pemuda kita terdapat kelompok yang giat melakukan PROVOKASI untuk membunuh kaum muslimin yang tidak berdosa
.
Kelompok ini menggunakan intimidasi dan aksi kekerasan sebagai strategi perjuangan mereka.
Uncategorized

Bacaan Ringan Yang Luar Biasa Pahalanya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
“Barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha ilIallaahu wahdah, Iaa syariikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir’
(Tiada tuhan selain Allah, Dialah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya. Allah adalah Maha Kuasa atas segaIa sesuatu)
dalam sehari seratus kali, maka orang tersebut akan mendapat pahala sama seperti orang yang memerdekakan seratus orang budak dicatat seratus kebaikan untuknya, dihapus seratus keburukan untuknya.
Pada hari itu ia akan terjaga dari godaan syetan sampai sore hari dan tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya, kecuali orang yang membaca lebih banyak dan itu.
Barang siapa membaca Subhaanallaah wa bi hamdihi (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih lautan.”
(HR. Muslim)
Uncategorized

Ketika Rasulullah Terluka Di Perang Uhud

Bahwa gigi geraham Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pecah ketika perang Uhud, dan kepala beliau juga terluka hingga mengalirkan darah,
Beliau lalu bersabda: “Bagaimana mungkin suatu kaum akan beruntung, sedangkan mereka melukai nabinya dan mematahkan gigi gerahamnya.”
Oleh karena itu beliau memohon kepada Allah untuk mengutuk mereka, lalu Allah Azza wa jalla menurunkan ayat: ‘(Kamu tidak memiliki wewenang apa-apa terhadap urusan mereka…) ‘ (Qs. Ali Imran: 128).
(HR. Muslim)
Uncategorized

Salam Untuk Orang Yahudi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang-orang Yahudi, bila mereka memberi salam kepadamu, maka salah seorang di antara mereka ada yang mengucapkan: Assaamu ‘alaikum (semoga kematian bagi kalian). Maka jawablah: ‘Alaika!” Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami ‘Abdur Rahman dari Sufyan dari ‘Abdullah bin Dinar dari Ibnu ‘Umar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan redaksi yang serupa. Hanya saja dia berkata; ‘Maka ucapkanlah oleh kalian; ‘Wa Alaika.’
– HR. Muslim

Konten Islami Lainnya:

– Komik Islami Pakai Yang Kanan
– Komik Islami Simple
– Jangan Benci Muslimah Bercadar
– Waspada 3 Pintu Menuju Neraka
– Kalau Sholat Jangan Lari Larian
– Perlunya Kerjasama Dalam Rumah Tangga
– Baju Koko Vs Jersey – Komik Islami
– Dunia Hanya Sementara
– Komik Islami Bahasa Inggris
– Komik Islami Tarawih Surat Pendek
– Kisah Pendek Khutbah Jum’at
– Menunggu Punahnya Corona
– Komik Pendek Islami
– Jangan Pernah Menunda Ibadah
– Komik Islami Hitam Putih
– Parno Karena Batuk Corona
– Komik Islami Doa Pejuang Nafkah
– Komik Islami Muslimah Memanah Dan Tahajud
– Komik Islami Hidup Bahagia
– Komik Islami Nasehat Dan Renungan
– Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia Yang Sebenarnya

Selamat Membaca.. Bantu Kami Dengan Donasi.. Dengan Kontak Businessfwj@gmail.com
Uncategorized

Sunnah Yang Benar Dan Dusta

Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudlail bin Husain Al Jahdari Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad Telah menceritakan kepada kami Al Jurairi dari Abu Thufail ia berkata; Aku pernah bertanya kepada Ibnu Abbas, “Tahukah Anda tentang berlari-lari kecil sebanyak tiga kali putaran di Baitullah dan berjalan empat kali putaran, apakah hal tersebut merupakan ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? sebab, kaum Anda menganggap bahwa hal tersebut adalah ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam?.” Ibnu Abbas menjawab, 
“Mereka benar, namun mereka juga telah berdusta.” Aku bertanya, “Apa maksud ungkapanmu, bahwa mereka benar, namun dusta?” Ibnu Abbas menjawab, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah datang ke Makkah, lalu orang-orang Musyrik mengatakan bahwa Muhammad dan para sahabatnya tidak mampu thawaf di Baitullah karena lemah. Orang-orang musyrik itu dengki kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” Ibnu Abbas melanjutkan; “Karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan para sahabat agar berlari-lari kecil tiga kali putaran dan empat kali putaran berjalan biasa.” Aku bertanya lagi kepada Ibnu Abbas, “Beritahukanlah aku tentang Sa’i antara Shafa dan Marwa dengan berkendaraan. Apakah hal tersebut juga termasuk ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Sebab, kaummu menganggap bahwa hal tersebut juga termasuk sunnah?.” Ibnu Abbas menjawab, “Mereka benar, tapi mereka dusta.” Aku bertanya, “Apa maksudmu?” Ibnu Abbas menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah dikerumuni orang banyak, mereka mengatakan inilah Nabi Muhammad, inilah Nabi Muhammad, sehingga perempuan-perempuan keluar rumah.” Ibnu Abbas melanjutkan, “Pada awal mula beliau lakukan (sa’i), tidak banyak orang-orang dihadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdatangan, hingga ketika jumlah manusia semakin banyak, maka beliau melakukan sa’i dengan naik kendaraan, namun melakukan sa’i dengan berjalan kaki dan berlari-lari kecil adalah lebih utama.” Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Al Jurairi dengan isnad ini, semisalnya, hanya saja ia menyebutkan; “Penduduk Makkah adalah suatu kaum yang pedengki (Qaumu Hasadin).” Dan ia tidak menyebutkan; “Yahsudun (terus menerus mereka dengki).”
– HR. Muslim